MAJALAAHASIK.COM - Penyanyi yang sekaligus desainer, Victoria Beckham mendapat kecaman dari organisasi pecinta hewan PETA terkait pembuatan tas yang berasal dari kulit buaya.
Istri David Backhman ini dituding melakukan kekejaman dalam pembuatan tas karyanya yang menggunakan kulit buaya.
Sebelumnya pihak Victoria mengaku hewan yang kulitnya digunakan untuk pembuatan tas produksi mereka diperlakukan secara baik. Namun klaim tersebut ditolak mentah-mentah oleh PETA.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Juru bicara PETA menjelaskan, di wilayah manapun, tidak terkecuali di Amerika, hewan-hewan eksotis sangat menderita saat kulit mereka harus dijadikan aksesoris seperti tas.
"Di Amerika, buaya-buaya liar ditombak hidup-hidup di rawa, lalu digantung dan dikuliti. Atau para buaya itu dipelihara di kandang yang kotor dan penuh, di tempat pembuangan kotoran, yang baunya pun bisa membuat Anda pingsan," kisah sang juru bicara.
Bantahan Victoria Beckham
Tuduhan PETA itu jelas dibantah pihak Victoria Beckham. Menurut juru bicara Victoria, kulit buaya yang dipakai berasal dari buaya-buaya yang diternakkan di Amerika. Setiap tas kulit buaya itu pun telah mendapatkan sertifikat dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
"Kami melakukannya sesuai peraturan yang ada untuk memastikan setiap tas yang diproduksi sesuai akreditasi dari CITES," ujar juru bicara Victoria Beckham.
CITES adalah konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies tumbuhan dan satwa liar. CITES merupakan satu-satunya perjanjian atau traktat (treaty) global.
Organisasi ini fokus pada perlindungan spesies tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku, yang mungkin akan membahayakan kelestarian tumbuhan dan satwa liar tersebut.
Klaim pihak Victoria itu tetap tidak dapat diterima PETA. PETA meminta Victoria Beckham memberitahukan letak persisnya buaya-buaya yang kulitnya dipakai untuk tas itu diternakkan.