MAJALAHASIK.COM - Menjadi seorang ibu merupakan impian banyak wanita, termasuk Sarah Johnson, 27. Selama tujuh tahun, Sarah melakukan segalanya, termasuk meminta bantuan dari donor sel telur agar ia dapat memiliki anak.
Berbeda dengan wanita umumnya yang mengalami menopause pada usia pertengahan, Sarah mengalami menopause sejak usia 12 tahun.
Sindroma Mosaic Turner yang diderita sejak lahir, membuat siklus kesuburannya bergerak lebih cepat dari wanita umumnya. Kondisi medis langka itu membuatnya menopause dini dan tak bisa hamil secara alami.
Bersama suaminya, Vincent, 32, Sarah mencoba berbagai cara agar bisa hamil. Namun, semuanya gagal. Di tengah rasa putus asa, pasangan itu mengharap ada wanita yang mau mendonasikan sel telur.
Tahun lalu, pasangan itu sebenarnya telah menerima donor sel telur dari seorang wanita anonim. Hanya, gagal setelah melalui proses pembuahan selama 11 jam.
"Ini membuat saya hancur, menyayat hati dan sebuah guncangan berat," kata wanita asal Stockport, Greater Manchester itu, seperti dimuat Daily Mail. "Saya selalu dikelilingi anak-anak dan mendambakan menjadi ibu begitu lama. Sangat sulit ketika menyadari mimpi saya hilang."
Sarah mengatakan, menerima donor sel telur untuk dibuahi sel sperma suami adalah jalan satu-satunya bisa memiliki anak. "Ini bukan hanya tentang kami, tetapi kami juga ingin membantu pasangan yang berada dalam posisi yang sama," ujarnya.
Sarah dan Vincent menjalani perawatan kesuburan di Rumah Sakit St Mary, Manchester, atas biaya pemerintah Inggris. Mereka masih memiliki satu kesempatan mendapat donor sel telur, sebelum mempertimbangkan adopsi. "Kami merasa masih ada kesempatan terakhir dan patut mencobanya."
Pip Morris, dari National Gamete Donation Trust membantu pasangan itu menemukan donor yang tepat. "Kami berharap ada wanita sehat, berusia 18-35 mempertimbangkan menjadi seorang pendonor sel telur. Ini adalah sesuatu yang indah untuk dilakukan."