Halo Sobat! | Members area : Register | Sign in
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Link | Donasi | Sitemap
Artikel Terbaru :

Jangan Curhat Berlebihan Bisa Bikin Galau tahu!

Ditulis Oleh Keyoy on 30 September 2011 | 9/30/2011 04:00:00 PM

MajalahAsik.com - Bercerita dan berkeluh kesah dengan sahabat mungkin menjadi pilihan bagi sebagian wanita untuk melepaskan sedikit beban dipundaknya. Namun, apakah dengan bercerita membuat kamu merasa jauh lebih baik atau justru lebih buruk?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Missouri menemukan bahwa 'curhat' justru membuat kamu merasa lebih buruk. Para peneliti melakukan serangkaian tes pada remaja perempuan dan menemukan bahwa kecenderungan mereka bercerita tentang masalah yang terjadi secara berlebihan justru membuat perasaan lebih buruk.

Mereka akan terjebak dalam pola pikir negatif dan berisiko mengalami depresi dan stres. Memang, berbagi masalah di awal membuat perasaan lebih baik. Itu karena mengobrol memicu zat kimia pada otak wanita untuk bereaksi layaknya candu heroin yang melegakan. Namun, ketika overdosis, akan menimbulkan perasaan tertekan dan depresi.

Membicarakan masalah justru memperkuat masalah tersebut. Semakin kita membicarakannya, semakin kecil kemungkinan kita benar-benar melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.

"Ketika wanita membicarakan masalah mereka, rasanya sangat melegakan karena mendapatkan dukungan serta validasi. Tapi, mereka tidak melihat bahwa ini akan membuat mereka lebih buruk," ujar Amanda Rose, profesor ilmu psikologi Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan Universitas Missiori, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dalam menangani masalah, wanita dan pria memiliki cara yang berbeda. "Pria cenderung lebih baik ketika berbicara dan mereka akan lebih memilih melakukan kegiatan yang berbeda untuk mengalihkan pikirannya dari masalah," kata Amanda

Namun, apakah akan lebih baik jika kamu mengikuti cara pria mengatasi masalah? Psikolog Linda Papadopoulos berpikir demikian. "Membicarakan masalah dengan sahabat sangat baik dilakukan, tapi jika yang kamu lakukan hanya mendefinisikan ulang masalah tanpa mencoba menemukan solusi, maka itu hanya akan membuat kamu cemas," ujarnya.

Bahkan menurutnya, wanita cenderung kehilangan sudut pandang dan cara berpikir ketika temannya mengalami masalah yang sama. Ternyata, berbagi masalah, efektif sebagai media penularan emosi. Ketika seseorang berpikir negatif, hal tersebut akan memengaruhi suasana hati orang lain.

Itulah sebabnya jika seorang teman mulai merengek, maka sahabat-sahabatnya yang lain akan bergabung masuk dan membuat beban masalah menjadi dua kali lipat. Meski fakta mengatakan curhat tidak membuat wanita merasa lebih baik, mereka tidak dapat lepas dari kebiasaan ini.

Hal ini mungkin karena berbagi masalah terbukti sebagai pengalaman mengikat. Ada sesuatu yang menarik, terkait mengetahui bahwa sahabat cukup memercayai kamu untuk meredam kegundahan hati dan tentunya merasa lega ketika ada seseorang mendengarkan rengekan kamu.

Menurut psikolog Jane McCartney, ini adalah fenomena modern yang terjadi di masyarakat. "Kita hidup dalam budaya di mana kita melihat orang-orang berbicara panjang lebar tentang masalah mereka. Dalam beberapa kasus, berbagi masalah menjadi salah satu cara memulai percakapan," ujarnya.

Menurutnya hal ini akan bahaya ketika kamu tidak memiliki masalah untuk dibicarakan, kamu akan mulai mencari-cari masalah hanya untuk menemukan topik perbincangan.

"kamu ingin memuaskan hati teman di tengah rintihannya karena ini berarti bahwa mereka akan mendengarkan apa yang ingin kamu katakan. Namun, efeknya justru membuat suasana hatinya tambah kacau. Dia akan menyedot energi negatif dan dalam jangka panjang tidak ada seorang pun yang ingin dekat dengan orang yang selalu merengek tentang masalahnya," ujarnya.

Memang, berbagi masalah bertujuan untuk menemukan solusi. Tapi, kamu harus membatasi diri kamu. "kamu harus menghindari fokus pada pemicu masalah. Tapi, seharusnya fokus pada solusi atas masalah kamu," ujarnya.

Mungkin ada baiknya jika memilih untuk berbagi masalah dengan sahabat pria. Misalnya, ketika dirugikan perusahaan tempat bekerja, mereka akan mengarahkan kamu ke pengacara. Jika kamu mengeluhkan keuangan, ia akan menyarankan kamu untuk memotong anggaran belanja yang tidak perlu. Mungkin, kamu akan merasa sangat kecewa dengan jawaban singkat mereka. Itu karena kamu ingin meluapkan semua emosi, tapi faktanya mereka benar.

Linda Papadopoulus mengatakan bahwa kamu harus mengingat seberapa baik hidup kamu. "Kita cenderung fokus pada sesuatu yang buruk dibandingkan yang baik. Padahal kita memiliki begitu banyak yang harus disyukuri," ujarnya.

.:Artikel Terkait:.

lintasberita