MAJALAH ASIK - Berdalih karena desakan ekonomi, Ni Nengah Rukun (68), seorang nenek di Kabupaten Tabanan, Bali, tergiur bisnis judi toto gelap (togel). Namun sialnya, saat asyik merekap togel, polisi menggerebek rumahnya.
"Saat kami lakukan penggerebekan di rumahnya di Banjar Tuakilang Baleran Desa Denbantas Kecamatan Tabanan, pada Sabtu malam (12/2/2011), pelaku sedang merekap hasil penjualan togel,'"kata Kapolsek Kota Tabanan AKP I Nengah Patrem kepada okezone, Minggu (13/02/2011).
Dari hasil pemeriksaan awal diketahui, Rukun merupakan bagian jaringan pengecer togel yang bisa beroperasi di Tabanan dan sekitarnya. Namun kepada polisi, dia mengaku baru saja menggeluti bisnis haram itu dan kerap melayani pembeli yang didominasi kaum laki-laki.
Biasanya, jika hendak membeli togel, mereka langsung datang ke rumah janda tua itu. Akhirnya dari infomasi masyarakat yang mulai resah atas aktivitas nenek tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan dan penangkapan.
"Malam itu juga pelaku langsung kami tahan, dalam hal ini semua orang di mata hukum sama sehingga kami juga lakukan penahanan terhadap pelaku tindak kejahatan perjudian," kata Patrem
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang hasil jual togel sebesar Rp130 ribu dan sejumlah kertas lembaran rekapan togel.
Hanya saja, polisi kesulitan melacak jaringan togel, sebab semua nama-nama pengepul togel ternyata ditulis dengan nama samaran sehingga tidak jelas identitas dan keberadaanya.
Sementara, nenek malang itu kini hanya bisa pasrah menunggu proses hukum yang akan dijalaninya kelak. Dia mengakui semua perbuatannya berjualan togel yang dilakukan semata karena desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah ditinggal mati suaminya.
Karena itu dia mengaku tergiur dengan hasil jualan yang dijanjikan pengepulnya. Kini karena perbuatannya Nenek Rukun harus mengisi hari-harinya di sel tahanan Mapolsek Kota Tabanan.
