MAJALAHASIK.COM - Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan yang sudah menikah akan mengalami peningkatkan berat badan secara drastis. Benarkah ?
Para ilmuwan dari Salonica dan Ioannina Universities, membenarkan umumnya pasangan yang sudah menikah lebih cenderung mengalami kegemukan dibandingkan dengan mereka yang masih single.
Dalam presentasinya di Panhellenic Medical Conference, di Athena, mereka menyimpulkan bahwa "obesitas, atau lemak di perut" adalah masalah terburuk yang dialami di antara pasangan menikah.
Prof. Dimitris Kiortsis, salah satu peneliti, mengatakan bahwa obesitas ternyata secara langsung berkaitan dengan perubahan gaya hidup. Bagi perempuan, pernikahan bisa membuat berat badan mereka naik dua kali lipat.
Sementara bagi laki-laki yang menikah, risiko mengalami obesitas cenderung lebih besar, yaitu hingga tiga kali lipat.
Kesimpulan ini diambil setelah mereka meneliti lebih dari 17.000 pasangan berusia 20 -70 tahun. Dari penelitian ini ditemukan, pernikahan telah membuat gaya hidup pasangan berubah secara signifikan. Yang awalnya sebelum menikah mereka lebih rutin melakukan olahraga agar tubuhnya tetap bugar dan terlihat menarik sehingga dapat menemukan pasangan.
Namun setelah menikah, mereka justru malah mengabaikan hal ini. Mereka menjadi lebih jarang berolahraga, lebih banyak menghabiskan waktu dengan makan bersama, lebih sering duduk di depan TV dan memesan makanan siap saji.
Tak hanya itu, sebagian besar pasangan yang sudah menikah juga jarang beraktivitas seks. Padahal seks dianggap sebagai latihan intens untuk membakar kalori. Inilah yang menjadi faktor utama penyebab kegemukan pada pasangan menikah.
"Stres, kecemasan dan merokok akan berkurang dalam suatu pernikahan yang baik. Dan karena itu nafsu makan menjadi meningkat," ujar Prof Dimitris.
Oleh karena obesitas telah mengancam kesehatan seseorang di seluruh dunia, maka para peneliti menganjurkan agar setiap pasangan suami-istri mulai rutin melakukan aktivitas fisik, mengurangi 'ngemil', dan melakukan diet Mediterania seperti memakan buah-buahan, sayuran dan minyak zaitun.
"Jika salah satu pasangan memutuskan untuk melakukan diet, maka pasangan yang lain juga sering mengikuti," pungkas Dimitris.