Halo Sobat! | Members area : Register | Sign in
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Link | Donasi | Sitemap
Artikel Terbaru :

Vaksin Penyelamat 6,4 Juta Nyawa

Ditulis Oleh Keyoy on 11 Juni 2011 | 6/11/2011 06:48:00 PM

Headline

MAJALAHASIK.COM – Meski seringkali diremehkan, keberadaan vaksin di 72 negara termiskin dunia bisa menyelamatkan 6,4 juta nyawa. Bagaimana bisa?

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal seperti Health Affairs dan The Lancet, ahli kesehatan dan ilmuwan memproyeksikan, jika 90% di negara-negara miskin tersebut mendapatkan imunisasi, maka biaya perawatan kesehatan setara US$151 miliar bisa dihemat selama 10 tahun ke depan.

“Selain menguntungkan perekonomian sekitar US$231 miliar dan menyelamatkan 6,4 juta nyawa,” demikian temuan tersebut.

Sayang, menurut studi yang dilakukan Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) dan Results for Development Institute, negara miskin amat tertekan untuk membiayai program vaksin. Terutama jika tak memiliki donor dari negara lain.

Vaksin, bagi beberapa ahli kesehatan, merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatasi kesehatan masyarakat di negara berkembang. Sebab, vaksin bisa melindungi kehidupan produktif serta memangkas biaya perawatan dan layanan kesehatan.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), memberantas cacar dengan vaksin pada satu waktu bisa menelan biaya hingga US$100 juta. Namun, dunia telah berhemat US$1,35 miliar per tahunnya sejak vaksin cacar ditemukan pada 1979.

“Idenya sederhana saja. Vaksin menyelamatkan hidup, mencegah penderitaan dan menciptakan kekayaan. Budget negara miskin memiliki prioritas yang rendah terhadap kesehatan,” tutur Richard Moxon, profesor pediatrik di Oxford University, Inggris, dalam The Lancet.

Di negara yang lebih kaya, vaksin masa kanak-kanak seperti pneumococcal pneumonia, Haemophilus infulenza tipe b atau penyakit Hib, difteria, pertusis, tetanus, rotavirus dan banyak lagi, merupakan hal yang rutin. Banyak negara miskin tak tak memiliki akses ke vaksin-vaksin ini.

“Ekspansi dan kelangsungan akses terhadap imunisasi memerlukan program yang dikuasai oleh pemerintah negara berkembang dan komunitas yang mereka layani,” lanjut Moxon.

GAVI, pendana vaksin untuk negara miskin yang tak mampu membeli vaksin dengan harga Barat, menggelar konferensi donor di London pekan depan. Lembaga ini ingin menggalang dana yang merkea butuhkan, US$3,7 miliar, untuk memenuhi komitmennya hingga 2015.

Sejumlah perusahaan obat seperti GlaxoSmithKline, Merck, Crucell milik Johnson & Johnson dan Sanofi-Aventis milik Sanofi Pasteur menawarkan potongan harga vaksin bagi negara miskin yang ingin memperoleh pasokan via GAVI.

Pemerintah Inggris tak mau ketinggalan, memberikan donasi sebesar 50 juta poundsterling (US$82 juta) untuk mendukung GAVI. Jurnal berseri Health Affairs yang dibiayai Bill & Melinda Gates pun memberikan US$34 miliar bagi proyek kesehatan negara miskin. Gates dikenal pendukung besar GAVI.

“Tanpa bantuan donor internasional, negara miskin terus tertekan untuk membiayai vaksin bagi anak-anak. Padahal, beberapa vaksin ini taruhannya nyawa anak-anak tersebut,” ujar Helen Saxenian dari Results for Development Institute di Washington.

GAVI menyatakan telah mencegah kematian pada lebih dari lima juta anak dalam satu dekade terakhir dan akan melindungi empat juta lainnya per 2015. Serta 240 juta anak di negara miskin akan memiliki akses ke vaksinasi. Hal ini bisa dilakukan jika dananya terpenuhi.

.:Artikel Terkait:.

lintasberita