Halo Sobat! | Members area : Register | Sign in
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Link | Donasi | Sitemap
Artikel Terbaru :

Wawancara Tentang WAMI Bersama Melly Goeslow

Ditulis Oleh Keyoy on 25 September 2011 | 9/25/2011 03:45:00 PM

MajalahAsik.com - Beberapa waktu lalu Melly Goeslaw sempat diwawancarai oleh Vivanews.com tentang Wahana Musik Indonesia (Wami) dan keyoy akan kasih hasil wawancara itu disini. untuk mempersingkat waktu keyoy langsung aja kasih nampak hasil dari wawancara tersebut.

Apa tujuan pembentukan Wami?
Wami terbentuk sebagai wadah untuk komposer bukan penyanyi. Kalau penyanyi ada wadahnya lagi yang lain. Wami sama dengan Yayasan Karya Cipta Indonesia, wadah yang mengelola royalti komposer, untuk karaoke, di luar dari CD, album.
Kalau melihat kenyataan sekarang yang terjadi, penyanyi-penyanyi lama yang terkenal sebenarnya itu balik ke diri sendiri. Komposer itu kan tidak punya gaji tetap dan tidak ada pensiun. Jadi, adik-adik (musisi) yang masih produktif harus lebih bijaksana, karena kalau sudah tua musisi tidak punya pensiun.

Apa yang diperjuangkan Wami?
Hak komposer. Hak cipta itu tidak bisa dibeli, hanya bisa dipinjam untuk berapa lama. Misalnya, enam bulan pakai lagu saya, setelah lebih enam bulan boleh tetap pakai lagu saya, tapi yang lain juga boleh. Terus saya sendiri nyanyi lagu saya di TV, itu TV juga seharusnya bayar. Itu memang peraturan baku dan ada undang-undangnya, tapi aku nggak terlalu paham. Karaoke juga bayar, tapi kan repot kalau harus menghubungi saya semuanya. Makanya ada Wami yang mengurus hal itu.

Apa perbedaan Wami dengan KCI?
Sama persis, cuma ada sedikit regenerasi atau peremajaan. KCI sudah lama banget, baiknya ada regenerasi. Di luar negeri biasanya paling banyak tiga, ada yang seperti Wami ini.

Seberapa besar pengaruh Wami untuk komposer?
Kalau seperti Wami itu, semua elemen bisnis yang berhubungan dengan komposer tidak mungkin bisa langsung menyerahkan ke komposernya. Jadi, melalui wadah seperti Wami atau KCI. Kalau kita tidak tergabung dalam Wami atau KCI tidak bisa di-collect sama saya, karena memang tidak bisa pribadi. Wami atau KCI sangat membantu.

Seberapa besar presentase royalti di Wami?
Nggak ada potongan-potongan gitu ya. Masing-masing punya presentasenya, kadang bisa delapan persen, ada yang lima persen. Sudah ada pengaturannya masing-masing.

Kenapa pindah dari KCI ke Wami?
Itu masing-masing kecocokan. Ada beberapa hal di KCI yang nggak sesuai dengan prinsip saya. Dan Wami ini mengikutsertakan saya untuk jadi Board of Director-nya, jadi saya, Sherina, dan yang lainnya diikutsertakan. Jadi ini bukan satu PT yang mengelola, tapi semuanya juga ikut terlibat.

Seberapa penting kehadiran Wami atau KCI untuk musisi?
Dari dulu harus ada wadah seperti ini, jadi bukan pembelajaran. Ini jadi kayak lingkungan, harus ada RT dan RW. Di seluruh dunia ada, itu bukan independen, tapi itu legal dan harus diakui oleh negara luar karena dia akan meng-collect, tidak hanya di Indonesia tapi juga yang di Singapura, dan sebagainya. Misalnya lagu saya dipakai sama negara mana, ya itu mereka yang mengurusnya.

Apakah masih perlu untuk membuat organisasi atau wadah lain seperti Wami atau KCI?
Menurut saya nggak perlu. Saya rasa sudah cukup kok.

Dalam kesempatan itu, Melly juga membahas mengenai solidaritas di antara para seniman yang langsung turun tangan saat para musisi lain membutuhkan dana untuk berobat karena sakit serius.
Melly pun membangun sebuah organisasi yang diberi nama Gabungan Artis dan Seniman Sunda (Gass). Gass terbentuk karena selama ini Melly merasa belum mendapatkan fasilitas dari negara. Gerakan pertama yang dilakukan Gass adalah mengumpulkan dana untuk korban bencana atau artis maupun seniman tua yang membutuhkan bantuan.

Apa saja kegiatan dari Gass selama ini?
Biasanya menggalang dana untuk artis-artis yang sedang sakit. Kalau banyak orang akan lebih cepat geraknya.

Apakah Gass hanya khusus untuk artis atau seniman Sunda saja?
Nggak, yang kumpul sebenarnya artis-artis Sunda. Tapi, pada akhirnya pas saat kerja semuanya gabung dan ikutan kerja.

Perlukah bantuan dari pemerintah soal masa depan seniman di hari tua?
 Kalau menurut aku mungkin seniman itu perpajakannya tertib karena langsung dipotong pajak buat negara.  Jadi menurut saya seniman Indonesia itu juga penjualan albumnya nggak mendunia seperti David Foster.
Jadi ini harus ada tanggung jawab moral dari pemerintah untuk menyisihkan sedikit penghasilan pajak kepada seniman. Mungkin ada satu yang diberikan kepada seniman saat lagi sakit, diberi kemudahan.

Lantas, bagaimana dengan Melly sendiri. Apakah ia telah mempersiapkan untuk hari tuanya nanti?
Ikut asuransi, nabung. Kalau bisnis? Kita kan nggak berani bisnis di bidang yang nggak begitu kita pahami. Paling kalau mau investasi tetap di bidang musik, jadi produser artis atau yang lain. Insya Allah puas.

.:Artikel Terkait:.

lintasberita