Halo Sobat! | Members area : Register | Sign in
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Link | Donasi | Sitemap
Artikel Terbaru :

Karyawan yang Bahagia, Aset Penting Bagi Perusahaan

Ditulis Oleh Keyoy on 30 November 2011 | 11/30/2011 04:00:00 PM

imgMajalahAsik.com - Sering melamun atau murung di kantor? Sebaiknya segera hentikan kebiasaan itu jika Anda ingin punya karir cemerlang dan bertahan lama di perusahaan. Berdasarkan studi terbaru, karyawan yang menunjukkan rasa bahagia dan ceria di lingkungan kerja akan dianggap aset penting bagi perusahaan.

Sebaliknya, karyawan yang tidak menunjukkan antusiasme dan gairah kerja akan tersingkir dari 'seleksi alam' dunia kerja. Emosi negatif di tempat kerja, dinilai sebagai tanda produktivitas yang rendah. Karyawan yang bisa mempertahankan mood kerja saat menghadapi deadline, kompetisi dan tantanganlah yang akan jadi pemenang.

Menurut para ahli, orang yang kesehariannya menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan, ketakutan dan depresi di kantor, secara implisit telah mengatakan kalau ia mudah putus asa dan tak punya kepercayaan diri. Akibatnya, ia akan dinilai sebagai karyawan yang tidak berkompeten bagi perusahaan dan akhirnya tak mendapatkan karir maupun pekerjaan yang bagus.

Sedih dan depresi bisa disebabkan karena karyawan enggan mengungkapkan pendapat dan perasaannya, ketika ada kebijakan atau peraturan perusahaan yang mungkin tidak disukainya. Saat Anda ragu atau tidak paham dengan kondisi apapun di kantor, sebaiknya nyatakan secara verbal.

"Setiap emosi yang dipendam harus dikeluarkan. Jika tidak, akan mendorong perilaku destruktif (merusak). Sebagian besar karyawan merasa mereka digaji lebih rendah dari yang sepantasnya mereka terima. Banyak juga yang menganggap pekerjaan mereka tidak memuaskan," jelas corporate trainer Santhosh Babu, seperti dilansir Times of India.

Neha Saxena, seorang manajer pengajaran dan pengembangan di sebuah perusahaan mengatakan bahwa umumnya, orang sulit mengucapkan kata 'tidak' pada atasan mereka. Neha pun menyarankan, sebagai individu, Anda harus menguasai seni menentukan skala prioritas. Buatlah perencanaan sebelum berangkat ke kantor dan utamakan proyek yang Anda nikmati saat pengerjaannya.

"Sediakan waktu juga untuk keluarga. Kadang Anda diminta kerja lembur di akhir pekan, jika memang tidak bisa karena masalah pribadi yang mendesak, jangan ragu menolaknya. Ingat, katakan dengan tegas tapi tetap sopan. Itu juga salah satu kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin," ujar Neha.

Jika Anda punya keluh kesah terhadap atasan atau manajer, Neha menyarankan untuk membicarakannya langsung dengan orang yang bersangkutan. Jangan sampai atasan Anda mendengarnya dari rekan kerja lain, atau dia mendapati Anda selalu murung dan melamun saat jam kerja.

Untuk menghindari emosi negatif yang kapan saja bisa menyerang Anda di kantor, Shishir Srivastava, penulis 'The Eight Powers Within You Explains' menyebut ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, ciptakan lingkungan kerja yang cocok dan nyaman untuk diri sendiri. Kedua, yang perlu Anda lakukan adalah me-recharge energi; tersenyumlah pada orang lain, dan mereka akan tersenyum balik pada Anda.

Saat ada persoalan kantor yang mengganjal, tetap tunjukkan semangat dan sikap optimis pada rekan-rekan kerja, jangan mengumbar berita kalau Anda sedang jenuh atau kesal pada atasan. Biarkan masalah itu hanya atasan dan Anda yang tahu, dan diskusikan masalah tersebut secara empat mata tanpa ada orang lain yang tahu.

Kasus yang banyak terjadi sekarang, orang lebih memilih berhenti kerja ketika mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh perusahaan atau mendapat perlakuan kasar dari atasan. Padahal, belum tentu ia akan lebih baik di tempat kerja yang baru. Mengundurkan diri saat ada masalah di kantor akan dipandang sebagai cara Anda melarikan diri dari masalah dan tidak menghargai diri sendiri.

"Yang terpenting adalah, Anda harus belajar mengatasi keadaan sesulit apapun dan berusaha menjalaninya. Saat stres atau kesulitan melanda, ubahlah gaya hidup Anda. Olahraga 4-5 kali seminggu atau latihan pernapasan selama 10 menit tiap hari bisa membantu Anda lebih tenang saat menghadapi kondisi sulit," tutur pakar gaya hidup Dr Rachna Singh.

.:Artikel Terkait:.

lintasberita