MAJALAHASIK.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Presiden Barack Obama, hanya menyatakan bahwa Osama bin Laden tewas berkat operasi pasukan khusus Amerika, tanpa memberi rincian. Itulah yang membuat media massa di AS berlomba-lomba memburu dan menyajikan informasi "di balik layar" atas operasi pembunuhan pemimpin jaringan teroris al-Qaeda itu.
Majalah mingguan National Journal menyajikan laporan eksklusif mengenai tim khusus yang ditugaskan untuk menghabisi Osama dengan judul artikel "The secret team that killed bin Laden."
Operasi itu berlangsung di suatu kompleks di Abbottabad, Minggu dini hari 1 Mei 2011. Menurut stasiun berita ABC News, Abbottabad adalah kota berpenduduk 90.000 jiwa, yang terletak di Lembah Orash. Jaraknya sekitar 64 km dari sebelah utara ibukota Pakistan, Islamabad.
Menurut penuturan sumber-sumber anonim di tubuh intelijen dan pemerintahan AS, yang dikutip National Journal, operasi itu berlangsung sekitar 40 menit. Sekitar 22 orang di kompleks bangunan itu ada yang ditangkap atau dibunuh.
Osama termasuk salah satu yang tewas. Dia dikabarkan terkena dua tembakan di bagian wajah sebelah kiri.
Lalu mayat Osama dimasukkan ke salah satu dari dua helikopter Sikorsky MH-60 yang digunakan pasukan khusus - sebelum muncul kabar bahwa jenazahnya "dikubur" ke laut. Tidak ada yang cedera di pihak penyerang.
Satu-satunya laporan kerugian adalah salah satu dari dua heli itu mengalami kerusakan mekanik sehingga harus dihancurkan di tempat. Dua heli itu sebelumnya terbang dari Pangkalan Ghazi, milik Angkatan Udara Pakistan.
Laporan media menyebutkan bahwa tim penyerang adalah pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEAL. Tim elit itu bagian dari SEAL Team Six, yang bernama resmi Naval Special Warfare Development Group. Biasa disingkat DevGru, tim itu berpangkalan di Dam Neck, negara bagian Virginia, AS.
Operasi militer ini tergolong luar biasa sehingga membutuhkan keterampilan yang cermat. Itulah sebabnya DevGru membangun suatu kompleks yang mirip dengan tempat huni Osama untuk menjalani latihan. Lokasinya di Kamp Alpha, yaitu tempat yang terpisah di pangkalan militer AS di Bagram, Afganistan. Di sana, mereka menjalani latihan awal April lalu.
Dalam operasi militer, DevGru di bawah kendali Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC). Keistimewaan komando itu adalah bisa melapor langsung ke presiden AS. Mereka bisa beroperasi di manapun di dunia secara cepat, baik secara legal maupun "ekstra legal," dengan perintah langsung dari presiden.
JSOC tidak hanya mengandalkan Navy SEAL, namun juga satuan pasukan khusus lainnya, yaitu Delta Force dari Angkatan Darat AS. Dua unit itulah yang selalu melakukan operasi anti terorisme AS.
Pasukan komando ini sangat mahal. Setiap tahun, JSOC menyerap anggaran negara sebesar lebih dari US$1 miliar. Namun, akuntabilitas mereka dalam menggunakan anggaran itu tidak mendapat sorotan yang tajam dari parlemen.