Halo Sobat! | Members area : Register | Sign in
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Link | Donasi | Sitemap
Artikel Terbaru :

Mengapa Persembunyian Osama Bisa Diketahui?

Ditulis Oleh Keyoy on 03 Mei 2011 | 5/03/2011 02:21:00 PM


MAJALAHASIK.COM - Tidak adanya jaringan telepon dan internet di tempat persembunyian Osama bin Laden yang ditaksir senilai 1 juta dolar AS memicu para pakar intelijen mencurigai bahwa pimpinan Al Qaeda tersebut memang bersembunyi di sana.

Pasalnya, tempat persembunyian tersebut berada di lingkungan perumahan para kalangan profesional yang memiliki kendaraan impor, memasang sambungan telepon tetap, menggunakan ponsel, serta memiliki jaringan internet di rumahnya.

Seperti diketahui, Osama hanya berhubungan dengan dunia luar dari kompleks persembunyiannya di Pakistan itu secara non teknis, yakni menggunakan jasa kurir terpercaya. Kurir itu datang dan pergi dengan membawa pesan dari dan untuk Osama.

“Pekerjaan intelijen adalah mengumpulkan seluruh bukti-bukti yang ada, bahkan data-data tidak jelas, untuk membangun informasi,” kata Craig Mathias, Communications Analyst Farpoint Group, seperti dikutip dari Computerworld, 3 Mei 2011.

Dengan demikian, kata Mathias, jika Anda mendapati bahwa ada sebuah villa seharga 1 juta dolar AS yang tidak memiliki sambungan telepon atau internet, padahal rumah di sekelilingnya semuanya memilikinya, tentu itu merupakan hal yang menarik.

Mathias menyebutkan, itu bukan berarti Osama memang tinggal di sana, namun fakta-fakta aneh ini merupakan informasi penting yang bisa menghasilkan kesimpulan seperti itu.

Menggunakan foto satelit dan informasi lain, CIA telah mengembangkan teori bahwa Osama bin Laden memang tinggal di sana. Tidak adanya telepon dan internet menguatkan kecurigaan mereka.

“Tidak memiliki telepon dan internet meningkatkan kecurigaan sama seperti halnya cerita fiksi detektif Sherlock Holmes yang mencatat bahwa anjing tidak menggonggong saat ada pencuri masuk,” kata Mathias. “Anjing tidak menggonggong karena kenal baik dengan si pelaku,” ucapnya.

Kelompok fanatik seperti ini, kata Mathias, juga tidak perlu teknologi. “Cukup hanya memanfaatkan orang yang mereka kenal baik,” ucapnya.

.:Artikel Terkait:.

lintasberita